Wednesday, July 10, 2013

Sehatkah Berbuka Puasa Dengan Yang Manis?

Sehatkah Berbuka Puasa Dengan Yang Manis? - Baru juga kemaren di blog ini mimin udah bahas tentang alasan mengapa kita dianjurkan untuk berbuka puasa dengan yang manis, sekarang ada pertanyaan baru yang ada di benak mimin. Apakah berbuka puasa dengan yang manis itu sehat? Soalnya setelah posting yang kemaren itu, ada temen mimin yang menyatakan bahwa menu makanan yang manis itu tidaklah dianjurkan terutama untuk menu berbuka puasa. Jadinya yaa kemaren sempat terjadi perdebatan akan hal ini sehingga harus diadakan sidang untuk mencari kebenarannya #halah.

Menurut teman mimin itu, banyak pelatih dan praktisi fitness yang justru menjauhi makanan manis, terutama untuk menu buka puasa. Tapi di sisi lain, mimin juga menemukan banyak kabar dari internet yang konon merupakan keterangan dari dokter (entah dokter beneran atau nggak mimin kurang tau) bahwa memang makanan yang manis itu sangat dianjurkan untuk menu berbuka puasa. Ditambah lagi banyak yang bilang kalau berbuka dengan yang manis itu adalah sunnah Nabi. Hemm #MikirKeras

Apa benar berbuka puasa dengan yang manis adalah sunnah Nabi? Setelah mimin telusuri lagi di internet, ternyata banyak yang menyatakan hal itu tidak benar! Meskipun mimin gak langsung percaya karena harus ada beberapa alasan kuat mengenai hal tersebut. Dan beberapa bahan atau sumber dari internet itu juga mimin jadikan sebagai bahan perdebatan dalam sidang bersama teman mimin tersebut #HalahIniLagi.

Dan hasil sidang singkat padat gak jelas itu memutuskan bahwa berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis itu tidaklah sehat! Hemm kenapa demikian? Nah beberapa alasan dan penjelasan hasil sidang tersebut (hadeeeh sidang lagi -_-) akan mimin bahas pada posting kali ini. Yaa itung - itung cuma buat Sekedar Share Aja lah buat nambah wawasannya pemirsa baik yang baca blog ini maupun nggak #eh. Yuk kita langsung masuk ke pembahasannya :)

Menurut sumber yang mimin baca, Rasulullah tidak menganjurkan untuk berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis. Nabi Muhammad SAW berkata :
"Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."
Dan dari Anas bin Malik ia berkata :
"Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air." (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)
Nah disitu dijelaskan bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan kurma atau air. Tapi bukankah kurma itu manis? Eit jangan salah! Kurma yang kebanyakan dipasarkan di negri kita ini memang memiliki rasa yang manis, karena konon kurma - kurma tersebut sudah diolah menjadi manisan kurma yang sudah sudah ditambah dengan kandungan gula yang berlipat ganda agar awet dalam perjalanan ekspor. Konon pula kurma segar itu memiliki rasa yang tidak terlalu manis.

Jadi kemungkinan masyarakat menilai bahwa Nabi menganjurkan untuk berbuka dengan makanan yang manis itu kerena Nabi menganjurkan untuk berbuka dengan kurma, sedangkan kurma yang umumnya dikenal di masyarakat kita memiliki rasa yang manis sehingga orang mengira bahwa Nabi menganjurkan untuk berbuka dengan yang manis. Padahal tidak demikian!

Tapi bagaimana dengan anjuran - anjuran untuk berbuka puasa dengan makanan manis yang konon dapat memulihkan energi dengan cepat itu? Memang hal itu (memulihkan energi dengan cepat) benar adanya. Tapi inget gak, (hampir) segala sesuatu yang instant itu gak baik loh! Iya nggak pemirsa? Nah konon, berbuka puasa dengan yang manis itu justru akan merusak kesehatan loh.

Kenapa berbuka puasa dengan yang manis itu justru merusak kesehatan? Logikanya gini, kalau kita puasa kadar gula darah kita akan menurun toh? Nah kalau kita memakan makanan yang manis - manis seperti mimin #eh, maksudnya memakan makanan yang manis dari gula, kadar gula darah kita akan naik dengan drastis. Karena konon gula dan makanan manis lainnya itu adalah karbohidrat sederhana yang jika dicerna akan dengan cepat menghasilkan gula (atau mungkin kalori?).

Nah dengan demikian tubuh akan dengan cepat pula menghasilkan respons insulin, dimana jika respon insulin dalam tubuh melonjak dengan pesat, maka tubuh juga akan merespon untuk menimbun lemak. Karena menurut mimin, mungkin gula (kalori) yang berlebihan itu akan menghasilkan energi yang berlebihan juga, sedangkan tubuh hanya membutuhkannya sebagian. Sehingga sisa dari energi yang tidak terpakai itu akan disimpan dalam bentuk lemak.

Nah pada kurma segar seperti yang dicontohkan Rasulullah itu memiliki kandungan kalori yang rendah (karena tidak ditambahkan gula) namun memiliki nutrisi tinggi. Kurma itu memiliki kandungan karbohidrat kompleks, bukan karbohidrat sederhana seperti pada makanan manis yang jika dicerna akan menghasilkan gula dengan cepat. Saat dicerna, karbohidrat kompleks perlu waktu yang cukup lama untuk menghasilkan gula, sehingga respons insulin akan naik dengan perlahan sehingga mengurangi resiko kegemukan akibat penimbunan lemak.

Terus kalau bukan makanan manis, kita harus berbuka puasa dengan apa kalau tidak ada kurma (segar)? Ya seperti yang dicontohkan Nabi, minumlah air. Dan kalau lapar makan nasi saja seperti biasa, karena nasi juga  mengandung karbohidrat kompleks meskipun kandungan nutrisinya tidak sama dengan kurma. Tapi inget ya, jangan langsung makan banyak! Kalau kata orang tua "nanti perutnya kaget". Ekekekekeke :D

Nah sudah tau kan kenapa berbuka puasa dengan yang manis itu tidak sehat? Memang banyak yang menganjurkan kita untuk berbuka dengan yang manis seperti yang sudah mimin posting di halaman kenapa buka puasa harus makan / minum yang manis? Agar energi dalam tubuh kita dapat naik dengan cepat. Tapi ternyata hal itu tidaklah menyehatkan. Namun pilihan tetap ada di tangan pemirsa sih, mau berbuka dengan makanan yang gak manis ya bagus, mau berbuka dengan yang manis juga silahkan kalau itu bisa menambah selera makan pemirsa. Tapi inget, resiko ditanggung pemenang #eh ditanggung sendiri yaa :D

Nah mungkin itu aja sih yang bisa mimin share kali ini. Semoga bermanfaat :D

Kenapa Buka Puasa Harus Makan / Minum Yang Manis?

Kenapa Buka Puasa Harus Makan / Minum Yang Manis? - Kalau kita menyinggung soal puasa, pasti yang ada di benak kita adalah saat dimana kita harus menahan lapar, haus, emosi dan lain sebagainya mulai sebelum matahari terbit, hingga matahari terbenam. Eit, tapi ada satu lagi nih hal yang identik sama puasa, yaitu menu berbuka puasa nya! Menu - menu tersebut bisa kita temukan dengan mudah di pinggir jalan  karena memang banyak orang yang menjajakannya untuk mengais rejeki. Mulai dari kolak, es buah, sampai kurma yang menjadi primadona saat bulan puasa. Waah bikin ngiler aja nih :D

Buka puasa dengan kurma
Hemm tapi kalau diperhatikan, kok rata - rata menu yang dijajakan oleh pedagang untuk berbuka puasa itu manis semua ya kaya mimin? #eh. Hemm memang sih, saat berbuka puasa banyak yang menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis - manis. Tapi meskipun mimin juga manis bukan berarti mimin juga bisa dimakan yaa -_-.

Kenapa saat berbuka kita dianjurkan untuk mengkonsumsi yang manis - manis? Hemm pemirsa ada yang tau gak? Pertanyaan macam ini sebenernya udah lama mimin pendam dihati #halah. Dan setelah mencari tau kesana kemari, akhirnya mimin merasa nemu jawabannya dan mimin putuskan untuk membagikannya ke pemirsa sekalian. Yaa itung - itung cuma buat Sekedar Share Aja lah biar nambah pengetahuannya pemirsa baik yang ada di dunia maupun di akhirat #eh ngehehehe :P. Yuk kita langsung bahas aja! :D

Alasan untuk berbuka puasa dengan makanan atau minuman manis adalah untuk mengembalikan energi kita. Hemm tapi bukannya dengan makan yang biasa juga bisa mengembalikan energi kita ya? Iya memang, tapi energi kita akan cepat pulih jika kita mengkonsumsi yang manis - manis. Menurut beberapa sumber yang mimin baca, ketika berpuasa lambung kita akan kosong selama beberapa jam (kurang lebih 6 jam-an lah). Tapi tubuh kita tetep perlu asupan energi atau kalori toh? Meskipun udah kosong, kita akan tetap memiliki energi dari makanan yang sudah dicerna dan sedang melalui proses penyerapan.

Setelah energi itu (bisa dikatakan) sudah terserap seluruhnya dari makanan yang kita makan saat sahur, maka akan ada penurunan stamina kita yang ditandai dengan mulai lemas atau lesu nya tubuh kita. Tapi kita tetep bisa idup kok, karena tubuh secara otomatis akan menggunakan cadangan energi dari dalam tubuh kita, misalnya lemak. Wah canggih ya tubuh kita ini! Sudah ada power bank nya! #eh.

Nah makanan atau minuman yang manis merupakan sumber kalori yang bisa diproses secara langsung menjadi energi, sehingga stamina atau energi kita dapat pulih dengan cepat. Naini makanya kita dianjurkan untuk mendahulukan yang manis untuk berbuka. Berarti kalau buka puasa dahulukan mimin duluan ya yang buka, soalnya mimin kan manis qiqiqiqiqi :P #ngimpi

Tapi apakah kita diharuskan untuk berbuka dengan yang manis? Ah nggak juga kok. Dianjurkan bukan berarti harus toh?! Makanan yang gak manis juga bisa mengembalikan energi kok, meskipun gak secepet makanan manis. Kalau pun pemirsa gak sempet buat berburu makanan manis buat berbuka, tinggal liat mimin aja pas makan biar rasa makanannya jadi manis. Ekekekekek :P

Nah udah pada paham belum kenapa saat buka puasa dianjurkan memakan yang manis - manis? Kalau belum paham coba dicerna lagi deh tulisannya :D Mungkin itu aja sih yang bisa mimin share kali ini. Semoga bermanfaat :D

--> UPDATE <--


Ternyata berbuka puasa dengan yang manis itu gak sehat loh! Yuk cek di halaman Sehatkah berbuka puasa dengan yang manis untuk selengkapnya

Sumber gambar : okezone.com