Sudah memahami belum, apa disparitas antara keong sawah & bekicot? Kebanyakan warga Indonesia masih mengira bila keong & bekicot merupakan fauna yg sama. Hal ini ditimbulkan lantaran ke 2 fauna ini sama-sama berbadan lunak & mempunyai cangkang yg inheren kepada tubuh. Tetapi faktanya, antara keong & bekicot merupakan fauna yg sama sekali tidak sinkron.
Mau memahami apa disparitas antara keong & bekicot?
Keong Sawah
Klasifikasi Ilmiah
Baik keong jua bekicot, keduanya sama-sama tergolong fauna kepada kelas Gastropoda alias siput-siputan. Bedanya merupakan keong berasal dari keluarga Ampullariidae, sedangkan bekicot termasuk anggota dari keluarga Achatinidae. Nama binominal keong merupakan Pila ampullacea & nama binominal bekicot merupakan Achatina fulica.
Habitat
Meskipun bentuk tubuhnya hampir mirip, ternyata loka asal keong & bekicot saling bertentangan lho. Tempat tinggal keong merupakan kepada perairan dangkal, mulai dari sawah hingga sungai. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut fauna ini beserta tutur siput air. Sebaliknya, loka asal orisinal bekicot justru kepada lingkungan daratan, sebagai akibatnya poly orang yg menamakannya siput darat.
Bentuk Cangkang
Sama mirip fauna siput-siputan lainnya, keong & bekicot pun mempunyai cangkang yg inheren kepada tubuhnya. Struktur cangkang ini sangat kokoh & berfungsi menjadi loka melindungi diri dari agresi predator. Aika diperhatikan beserta akurat, terlihat terang bentuk cangkang keong & cangkang bekicot nir sama. Cangkang keong berbentuk membulat, ad interim cangkang bekicot berbentuk mengerucut.
Kehalalan
Tahukah anda, keong merupakan fauna yg halal dimakan sebagaimana halalnya fauna-fauna air & bangkainya yg difirmankan sang Allah SWT kepada dalam QS. Al Maidah : 96. Akan namun dalam mahzab Syafi'i, bekicot merupakan fauna yg haram dimakan lantaran termasuk hasyarot yaitu fauna mini yg hayati kepada darat & nir mempunyai darah mengalir sebagaimana yg diterangkan sang Imam Nawawi dalam Al Majmu, 9: 16 & Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 7: 405.
Perlu diketahui, kandungan gizi yg masih terdapat kepada dalam tubuh keong sangat tinggi. Menurut Positive Deviance Resource Centre, dalam 100 gram daging keong mengandung protein 12% , kalsium 217 mg, 81 gram air, & kandungan mineral & vitamin. Di antaranya karbohidrat, fosfor, niacin, folat, vitamin A, & vitamin E. Dan yg tidak kalah krusial merupakan daging keong bersifat rendah kolesterol, sebagai akibatnya bisa dijadikan menjadi cara lain asal protein hewani yg lebih kondusif.
Saturday, June 30, 2018
Ini Dia Perbedaan Keong Sawah & Bekicot!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment