Sunday, January 1, 2017

terbuat dari apa gendang

terbuat dari apa sih gendang?

Alat musik gendang merupakan alat musik tradisional yang dimain dengan cara dipukul seperti halnya perkusi. Gendang terbuat dari kayu dengan selaput (membran), dan gendang juga dibagi beberapa bagian, gendang kecil disebut rebana, gendang sedang dan besar disebut redap.
Untuk membunyikan gendang, cukup menggunakan tangan ataupun alat pemukul gendang.
Fungsi gendang yaitu sebagai penentu tempo pada musik untuk mengiringi tarian atau silat, gendang juga dipakai untuk mengiringi arak-arakan penganten, upacara menyambut tamu, bahkan gendang juga digunakan sebagai alat musik utama dalam proses rekaman lagu dangdut selain suling. 
Mengenai asal usul gendang mungkin tiap daerah mempunyai ceritanya masing-masing, karena hampir semua tempat memiliki alat musik gendang, cuma nama dan bentuknya saja yang berbeda. Misalnya masyarakat sering menyebut gendang jawa dan ada juga yang menyebut gendang sunda.
Jenis gendang yang biasa dijumpai adalah gendang tiong atau gendang campak dan gendang hardrah. Gendang tiong atau gendang campak memiliki Silinder tabung yang panjang, biasanya 21-40 cm, sedangkan gendang hardrah silinder tabungnya lebih pendek yaitu 15-30 cm.gendang yang baik terbuat dari 
kayu nangka, kelapa atau cempedak. Kulit kerbau sering digunakan untuk bam (permukaan bagian yang memancarkan ketukan bernada rendah) sedangkan kulit kambing digunakan untuk chang (permukaan luar yang memancarkan ketukan bernada tinggi). Pada tali kulit yang berbentuk "Y" atau tali rotan, yang dapat dikencangkan atau dikendurkan untuk mengubah nada dasar. Semakin kencang tarikan kulitnya, maka semakin tinggi pula suara yang dihasilkannya.
gendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Gendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya.
Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi gendhang yang khas yaitu gendhang kosek.
Dalam sejarah alat musik gendang, alat musik gendang telah dikenal di Jawa sejak pertengahan abad ke-9 Masehi dengan banyak nama seperti padahi, pataha, murawaatau muraba, mrdangga, mrdala, muraja, panawa, kahala, damaru dan kendang.
Penyebutan gendang dengan berbagai nama dalam sejarah alat musik gendang menunjukan adanya berbagai macam bentuk, ukuran juga bahan yang digunakan. Seperti gendang berukuran kecil yang ditemukan dalam arca yang dilukiskan sedang dipegang oleh Dewa, gendang tersebut dikenal Damaru. Dalamrelief-relief candi dapat dilihat bukti keberadaan dan keanekaragaman gendang. Seperti di Candi Borobudur, dilukiskan bermacam-macam bentuk gendang, silndris langsing, bentuk tong asimetris, dan bentuk kerucut. Kemudian dalam sejarah alat musik gendang juga ditemukan dalam candi-candi yang lainnya seperti di Candi Siwa di Prambanan, Candi Tegawangi dan juga Candi Panataran.
Sejarah alat musik gendang berlanjut, Jaap Kunst menyatakan ada kesamaan antara sumber tertulis di Jawa Kuno dengan sumber tertulis di India. Dan hal inimembuktikan bahwa telah terjadi kontak budaya antara keduanya dalam bidang seni. Namun,dalam sejarah alat musik gendang, tidak dapat disimpulkan bahwa gendang Jawa mempunyai pengaruh dari India. Ini karena jenis alat musik membranofon ini diperkirakan sudah ada sebelum adanya kontak budaya dengan India. Seperti di zaman Perunggu telah dikenal adanya “Moko” dan “Nekara”, dan Nekara di zaman tersebut digunakan sebagai genderang.Sejarah alat musik gendang berlanjut, ada jenis alat musik lain yang bunyinya berasal dari selaput kulit, seperti “Bedug” dan “Trebang”. Istilah bedug dapat dijumpai dalam kitab yang lebih muda yaitu “Kidung Malat”. Dalam Kakawin Hariwangsa, Ghatotkacasraya dan Kidung Harsawijaya, instrumen tersebut dikenal dengan istilah “Tipakan”. Tidak hanya itu, ada juga yang dikenal dengan istilah “Tabang-tabang” dalam kitab Ghatotkacasraya dan kitab Sumanasantaka, yang kemungkinan berkembang menjadi Tribang.
Dalam sejarah alat musik gendang, dilihat dari ukurangnya gendang dibagi menjadi beberapa jenis. Ada gendang atau gendang yang berukuran kecil disebut dengan “Ketipung”, lalu ada gendang atau gendang yang berukuran sedang disebut dengan gendang “Ciblon” atau “Kebar”. Sedangkan gendang atau gendang yang berukuran besar, yang merupakan pasangan dari ketipung, dinamakan dengan gendang gedhe atau biasa disebut dengan “gendang kalih”. Dalam sejarah alat musik gendang, terdapat gendang atau gendang yang khusus digunakan untuk pewayangan yaitu “gendang Kosek”.

No comments:

Post a Comment