Wednesday, December 7, 2016

terbuat dari apa alat musik gambus

terbuat dari apa sih alat musik gambus?


alat musik gambus hampir sama, yaitu terbuat dari kayu, dan yang menjadi perbedaan adalah ukuran dan jumlah serta bahan dawai.Cara pembuatan gambus tidak jauh berbeda dengan pembuatan kompang. Perbedaan itu terletak dari segi bentuknya saja. Gambus mempunyai ujung tempat menyetel senar, sementara kompang hanya dibuat bulat, lalu ditutupi dengan kulit sebagai membrannya. Gambus dibuat dari batang pohon dari jenis yang ringan seperti angsana (pterocarpus indicus) atau nibung (oncosperma tigillaria) yang dipilih. Pohon yang sudah ditebang, kemudian dipotong menurut ukuran yang telah tentukan. Selanjutnya pohon itu dilubangi di bagian tengahnya sehingga terbentuk seperti lubang yang dalam. 

Bagian ini dikenal sebagai bakal.Bakal diperhalus dengan menggunakan kertas pasir (amplas), sehingga terlihat bersih dan halus. Setelah itu, bakal tersebut diolesi dengan minyak kelapa agar mengkilat. Setelah diolesi, bakal kemudian dijemur. Proses ini dilakukan berulang-ulang sehingga benar-benar kering dan mengkilat seperti yang diinginkan oleh pembuat gambus. Bagian yang berlubang ditutupi dengan kulit binatang. Kulit yang digunakan adalah kulit biawak (varannus rudicollis), ular atau kulit ikan pari. Sebelum kulit binatang dilekatkan, kulit tersebut terlebih dahulu direndam untuk beberapa hari. Tujuannya untuk melunakkan dan memudahkan ketika dipaku. Kulit yang sudah direndam dipaku pada bakal menggunakan paku laduh (My).


Langkah seterusnya ialah memasang penyiput (My). Penyiput adalah tanduk yang ditancapkan di bagian pangkal-atas gambus. Pada sebuah gambus, terdapat empat buah penyiput yang berfungsi untuk menyamakan dan menegangkan senar gambus. Kemudian, senar dipasang dengan cara mengikat hujungnya pada bagian pangkal-atas dan menariknya ke bagian ujung-bawah gambus. Senar tersebut kemudian dipaku. Proses ini terus diulangi hingga semua senar terpasang. Untuk memudahkan pemain memetik senar gambus, sebuah tanduk kerbau digunakan sebagai penyendal atau lebih dikenal sebagai kuda-kuda gambus.


Setelah selesai meletakkan penyendal, pemain gambus dapat memainkannya. Memainkan gambus juga memerlukan cara dan tekniknya. Pemain dapat menggunakan jari atau menggunakan pementing. Biasanya pemain lebih suka memetik gambus dengan menggunakan pementing karena mereka dapat memainkan alat musik tersebut dalam waktu yang agak lama.

Gambus merupakan instrument musik petik seperti mandolin yang asalnya dari Timur Tengah. Paling sedikit gambus dipasangi 3 senar hingga paling banyak 12 senar. Alat musik Gambus dimainkan sembari diiringi gendang. Sebuah orkes menggunakan alat musik utama berupa gambus dinamakan orkes gambus ataupun disebut gambus saja. Orkes alat musik gambus mengiringi tari Zapin yang semuanya dibawakan pria untuk tari pergaulan. Lagu yang dibawakan berirama Timur Tengah. Sedangkan untuk tema liriknya merupakan keagamaan. Alat musik nya terdiri dari alat musik biola, gendang, tabla serta alat musik seruling. Sekarang, orkes gambus menjadi milik orang Betawi serta banyak diundang di pesta sunatan juga perkawinan. Lirik lagunya berbahasa Arab, isinya bisa doa ataupun shalawat.

Ada berbagai teori mengenai bagaimana gambus Melayu serta gambus Hadhramaut tiba di Melayu Nusantara. Satu hipotesis adalah jika kedatangan gambus tersebut bersamaan dengan kedatangan orang-orang Arab selama Islamisasi Melaka pada abad 15. Serta disebutkan bahwa negara asalnya termasuk wilayah Hadhramaut Yaman, sebuah wilayah yang mengenal benda itu sebagai qanbus. Tetapai ada yang mengaitkannya dengan alat musik Turki serta Persia yang dikenal dengan nama Barbat.

Alat Musik Gambus
Pertanyaan yang datang ke pikiran lalu apakah jenis alat musik gambus ini berasal dari Persia ataupun Jazirah Arab?. Gambus Melayu di nusantara mempunyai dua kemungkinan itu, entah termasuk keturunan langsung dari barbat Persia ataupun dari Yaman “qanbus”, yang juga termasuk evolusi dari barbat. Gambus Melayu mempunyai kemiripan yang mencolok dengan barbat serta instrumen jenis qanbus. Mungkin ada bukti sejarah yang menunjukkan jika salah satu dari rute ini. Kesamaan antara gambus serta barbat adalah mereka yang juga menghubungkan gambus dengan qanbus.
Kerangka pembuatan alat musik gambus Melayu mirip dengan langkah dengan pembuatan barbat.
Ella Zonis dalam bukunya berjudul Musik Klasik Persia membuat kesimpulan bahwa barbat dibuat dari sepotong kayu. Pada mula periode Sassania (224 651 M) orang Persia mempunyai barbat yang kelak disebut orang Arab sebagai ud. Dari Ud lantas kepada Qanbus, tapi cara pembuatannya berbeda dengan gambus Melayu. Intinya, Gambus mengambil nama Hadramaut, tetapi mengambil bentuk dari Barbat Persia.

Ragam Peragaan Zapin Gambus
Zapin Gambus dengan ataupun tanpa tarian diperagakan dalam berbagai kesempatan. Dan utamnya untuk acara penghiburan, ataupun yang sehubungan dengan ritual Islam dengan konteks pada syariah agama. Sebagai contoh misalnya, diperagakan selama acara pernikahan, pada upacara-upacara resmi. Dan juga saat potong rambut bayi juga aqiqahan, tunangan, serta variety show TV di Malaysia. Di kultur melayu Festival Zapin Pesta Zapin masih tetap dilaksanakan, upacara kesultanan, dan pada waktu penyelesaian pelajaran saat membaca Alquran atau khataman.

Disebabkan peran agama lebih historis. Dalam konteks agama lebih jauh lagi zapin diperagakan pada waktu Hari Raya Idul Fitri. Selain itu juga saat Hari Raya Qurban, Tahun Baru Hijriyah serta juga pada saat maulidan. Sambil berzikir, atau mengiringi puji-pujian maulid dengan jenis pembacaan syair Barzanji dengan iringan saat pertunjukan zapin. Bisa dikatakan bahwa Zapin merupakan tradisi tari Melayu hanya diperbolehkan untuk dilakukan di dalam atau pada area sekitaran masjid.

Musik gambus Arab dan juga gambus Melayu begitu berbeda dalam hal konten lagu. Gambus Arab dilakukan dengan melebih ornamentasi dalam karakteristik dan juga gaya bahasa Arab yang lebih kaya pada nada suara. Dalam musik gambus Arab, frase melodi dari lagu utama terfragmentasi sangat banyak oleh improvization yang disenangi dalam pelafalan serta dialek Arab.
  

No comments:

Post a Comment