terbuat dari apa sih alat musik kolintang?
Kolintang adalah salah satu alat musik tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Alat musik ini terbuat dari kayu khusus yang disusun dan dimainkan dengan cara dipukul. Sekilas Kolintang ini hampir sama dengan alat musik Gambang dari Jawa, namun yang membedakan adalah nada yang dihasilkan lebih lengkap dan cara memainkannya sedikit berbeda. Kolintang merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup terkenal di masyarakat Minahasa, dan sering digunakan untuk mengiringi upacara adat, pertunjukan tari, pengiring nyanyian, bahkan pertunjukan musik.Sejarah Dan Perkembangan KolintangMenurut sejarahnya, alat musik Kolintang sudah ada sejak zaman dahulu dan digunakan masyarakat untuk upacara ritual adat yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur. Sejak masuknya agama Kristen dan Islam di tanah Minahasa, Kolintang tidak lagi difungsikan sebagai pengiring upacara adat, namun lebih difungsikan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukan musik.Alat musik Kolintang awalnya hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakan dan disusun berjejer diatas kedua kaki pemainnya. Kemudian dikembangkan menggunakan alas yang terbuat dari dua batang pisang. Kolintang mulai menggunakan peti resonator sejak Pangeran Diponegoro berada di Minahasa. Konon pada saat itu peralatan Gamelan juga dibawa oleh rombongannya. Sesudah perang dunia ke 2, alat musik Kolintang mulai dikembangkan lagi dari segi nada yang dihasilkan lebih mengarah ke susunan nada musik universal.Bentuk Alat Musik KolintangAlat musik Kolintang merupakan jenis alat musik tradisional terbuat dari kayu yang dipotong sesuai dengan ukuran dan disusun diatas alas kayu yang berfungsi sebagai resonator. Kayu yang digunakan untuk balok Kolintang biasanya terbuat dari kayu khusus yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar. Kayu yang digunakan biasanya merupakan kayu telur, bandaran, wenang, kakinik dan kayu sejenisnya.Jenis Alat Musik KolintangPada saat ini alat musik Kolintang terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut terlihat dari suara yang dihasilkannya. Jenis alat musik Kolintang terdiri dari 9 jenis, yaitu : loway (bass), cella(cello), karua (tenor 1), karua rua (tenor 2), uner (alto 1), uner rua (alto 2), katelu (ukulele), ina esa (melodi 1), ina rua (melodi 2) dan ina taweng (melodi 3).Seperti yang dikatakan sebelumnya, cara memainkan alat musik kolinang adalah dengan cara dipukul menggunakan stick khusus. Agar suara yang dihasilkan terdengar bagus maka di unjung stick biasanya diberi bantalan kain, seperti halnya alat pukul musik Gamelan. Stick yang digunakan tersebut biasanya terdiri dari tiga stick yang diberi nomor tersendiri.Stick nomer satu biasnya digunakan di tangan kiri, sedangkan nomer dua dan tiga dipegang di tangan kanan. Khusus untuk stick dua dan tiga biasanya dipasang di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan. Sama halnya dengan alat musik pada umumnya, alat musik Kolintang mempunyai accord sendiri yang dipukul secara bersamaan. Namun untuk jenis Kolintang bass dan melodi biasanya dimainkan tanpa accord, namun disesuaikan dengan nada yang diinginkan sehingga untuk memaikannya hanya butuh dua stick saja.Pada saat ini fungsi alat musik Kolintang lebih bervariatif, baik dimainkan untuk pengiring tari, lagu, atau dimainkan secara orkestra. Dalam pertunjukan musik Kolintang biasanya semua jenis alat musik tersebut dimainkan secara padu sehingga menghasilkan nada yang pas dan enak didengar. Namun untuk kalangan profesional biasanya hanya menggunakan 6 alat saja sudah bisa menghasilkan suara yang lengkap.Dalam pertunjukan biasanya semua jenis musik Kolintang disusun dengan formasi tertentu agar menghasilkan perpaduan nada yang pas dan agar mudah dikombinasikan. Untuk susunan lengkap biasanya pada bagian depan diisi oleh melodi. Lalu pada bagian belakang kiri biasanya diisi dengan bass. Sedangkan bagian belakang kanan diisi dengan cello. Untuk alat lain biasanya tergantung lebar panggung yang digunakan dengan memperhatikan fungsi tenor dan alto.
No comments:
Post a Comment