Wednesday, August 15, 2018

7 Perbedaan Sapi, Kerbau, serta Banteng

7 Perbedaan Sapi, Kerbau, serta Banteng
Apakah disparitas antara sapi, kerbau, dan banteng? Ketiga fauna mamalia ini memang sekilas terlihat sama antara satu memakai yg lainnya ya. Hal ini dikarenakan ketiganya sama-sama berasal dari subfamilia yg sama. Bahkan antara sapi dan banteng mempunyai genus yg sama yaitu Bos. Tapi tahukah Knda, apakah disparitas-disparitas yg dimiliki sang ketiga fauna ini?



Sapi



Sapi (Bos taurus) artinya fauna memamah biak yg tergolong ke dalam genus Bos. Di beberapa daerah, sapi tidak sporadis dianggap menjadi lembu. Sapi mempunyai tanduk yg nisbi pendek memakai kulit tubuh yg berwarna macam-macam. Sapi betina mempunyai susu dalam berukuran yg sangat besar. Sebagai fauna ternak, sapi biasanya dimanfaatkan daging, susu, dan tenaganya buat menarik gerobak. Pengecualian buat sapi Bali, sebenarnya fauna ini bukanlah sapi melainkan banteng.



Kerbau



Kerbau (Bubalus bubalis) artinya fauna ternak yg berasal dari subfamilia yg sama memakai sapi, namun genusnya tidak sinkron yaitu Bubalus. Daya tahan yg dimiliki sang kerbau jauh lebih baik daripada sapi dan banteng lantaran permanen dapat bertahan hayati secara normal dalam masa paceklik. Ukuran tanduk kerbau besar sekali hingga mencapai panjang 1 m dan tumbuh menjorok ke arah belakang. Manfaat kerbau bagi insan diantaranya dalam daging, energi, kulit, dan susu buat pembuatan keju Mozzarella.



Banteng



Banteng (Bos javanicus) artinya fauna pemamah biak yg masih termasuk dalam genus Bos. Tinggi banteng dapat mencapai 1,6 m, panjang 2,3 m, dan bobotnya lebih kurang 680-810 kg. Banteng jantan mempunyai kulit yg berwarna biru kehitaman hingga cokelat gelap, tanduk yg panjang melengkung ke atas, dan punuk dalam bagian pundaknya. Sedangkan banteng betina mempunyai kulit yg warnanya cokelat kemerahan, berukuran tanduknya pendek yg memilih ke dalam, dan nir mempunyai punuk.



Perbedaan





Di bawah ini tujuh disparitas yg dimiliki antara sapi, kerbau, dan banteng diantaranya :



Berdasarkan pembagian terstruktur ihwal ilmiah, sapi dan banteng sama-sama berasal dari genus Bos namun tidak sinkron dalam sukunya. Sedangkan meskipun subfamilia kerbau masih sama memakai sapi dan banteng, namun kerbau mempunyai genus yg tidak sinkron.

Ukuran tanduk yg paling terkecil dimiliki sang sapi, kemudian banteng yg tanduknya nisbi besar dan melengkung, dan tanduk kerbau berukuran jauh lebih besar dapat mencapai 1 m.

Dibandingkan memakai kerbau betina juga banteng betina, sapi betina mempunyai susu yg berukuran jauh lebih besar.

Kerbau selalu mempunyai kulit yg berwarna hitam kecokelatan, kecuali kalau mengalami kelainan genetik. Sementara banteng mempunyai kulit berwarna putih dalam bagian-bagian eksklusif misalnya kaki bagian bawah, pantat, punuk, mata, dan moncong. Berbeda halnya memakai sapi yg warnanya jauh lebih beraneka ragam mulai dari putih, hitam, merah, cokelat, hingga kumpulan dari beberapa rona.

Salah satu kebiasaan kerbau yg tidak sinkron memakai sapi dan banteng artinya kesukaannya berkubang dalam sungai, sawah, atau lumpur. Hal ini dikarenakan kerbau nir mempunyai ketahanan yg baik terhadap suhu udara yg panas.

Daging kerbau mempunyai kelir yg lebih cerah dibandingkan memakai daging sapi. Tekstur yg dimilikinya pun lebih alot lantaran pola seratnya nisbi kedap. Itulah kenapa, daging kerbau kurang diminati dalam pasaran.

Dari segi produk susu yg didapatkan, susu kerbau jauh lebih poly mengandung lemak ketimbang susu sapi. Susu kerbau bisanya digunakan menjadi bahan standar dalam pembuatan keju mozzarrela dan dadiah, makanan istimewa dari Minangkabau.



No comments:

Post a Comment